Kabar360.com – Campak merupakan sebuah penyakit yang ditandai dengan adanya ruam di seluruh tubuh dan bisa menular.

Menurut para dokter, campak dapat mengarah ke komplikasi yang lebih serius dan bisa sangat mengganggu.

Pada umumnya, gejala campak pada anak itu akan muncul sekitar satu hingga dua minggu sesudah tubuh terkena virus campak tersebut.

Perlu diketahui, bahwa penularan campak itu biasanya akan terjadi melalui percikan cairan yang dikeluarkan oleh si penderita seperti bersin atau batuk.

Siapa saja yang menghirup percikan cairan tersebut, maka orang itu bisa jadi tertular penyakit campak.

Biasanya, virus campak ini dapat bertahan selama beberapa jam dan juga bisa dengan mudah menempel pada benda-benda lho.

Apabila kita menyentuh benda yang telah ditempeli oleh virus campak tersebut, maka kita juga akan tertular oleh penyakit campak.

Memang tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa penyakit campak itu kerap dialami oleh anak-anak yang usianya di bawah 5 tahun.

Kendati demikian, penyakit campak bisa dialami oleh siapa saja terlebih bagi mereka yang belum mendapatkan vaksinasi campak.

Penyakit yang satu ini memang harus diwaspadai, meski pengidap penyakit campak tidak terlalu banyak.

Adapun mengenai beragam jenis komplikasi yang umumnya disebabkan oleh campak seperti infeksi paru-paru, bronchitis, radang pada telinga, dan infeksi otak.

Ada pula orang-orang tertentu yang rentan terkena penyakit campak seperti dibawah ini:

  • Bayi di bawah usia 1 tahun
  • Orang dengan penyakit kronis
  • Orang yang memiliki system kekebalan tubuh lemah

Ruam atau bercak pada penyakit campak ini ditandai dengan warna merah kecoklatan, dan akan muncul di kulit setelah beberapa hari kemudian.

Setelah itu, urutan kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, hingga ke bagian leher. Pada akhirnya, ruam tersebut akan menjalar ke seluruh tubuh.

Gejala / Ciri-ciri Campak Yang Harus Diketahui

  • Mata memerah dan sensitive terhadap cahaya
  • Menyerupai gejala pilek seperti batuk, hidung ingusan, dan sakit tenggorokan
  • Tubuh yang lemas dan letih
  • Demam tinggi
  • Sakit dan nyeri sendi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Diare dan muntah-muntah
  • Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan

Baca juga: Ini Macam-Macam Cek Darah

1. Diagnosis Campak

Diagnosis campak ini bisa ditentukan berdasarkan gambaran klinis, yakni tanda dan gejala yang dialami oleh si penderita.

Namun pada kasus-kasus tertentu, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti, pemeriksaan darah lengkap, antibody terhadap campak, dan fungsi hati.

Bukan hanya itu, pemeriksaan juga akan dilakukan melalui metode reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR), guna menentukan diagnosis secara pasti.

Tapi, sebagian kasus lainnya tidak membutuhkan pemeriksaan tersebut.

2. Pengobatan Campak Yang Bisa Dilakukan Dirumah

  • Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi
  • Banyak istirahat dan hindari paparan sinar matahari selama mata masih sensitive terhadap cahaya
  • Minum obat penurun demam serta obat pereda rasa sakit.

3. Pencegahan Campak

Sekarang ini sudah tersedia vaksin yang dapat mencegah penyakit campak. Vaksin untuk campak tersebut termasuk ke dalam bagian dari vaksin MMR (campak, gondongan, campak jerman).

Vaksinasi MMR itu sendiri merupakan vaksin gabungan untuk mengibati campak, gondongan, dan campak jerman.

Biasanya, vaksin MMR ini akan diberikan sebanyak dua kali. Untuk yang pertama diberikan ketika anak berusia 15 bulan, sedangkan pemberian vaksin kedua akan diberikan ketika ia sudah berusia 5 – 6 tahun.

Baca juga: Berikut Indikasi Penentu Kesuburan Pria