sumber : CNBC
Pergantian tahun Masehi sering dirayakan secara meriah di berbagai belahan dunia dengan pesta kembang api, konser, dan perayaan publik lainnya. Namun, ada beberapa negara di mana perayaan tahun baru tidak menjadi fokus utama dalam budaya atau tradisi mereka. Beberapa negara memang memiliki preferensi atau kebijakan yang tidak mendorong perayaan besar pada pergantian tahun Masehi.
4 Negara yang Tidak Merayakan Tahun Baru
Secara umum, hampir setiap negara memiliki bentuk perayaan atau pengakuan terhadap pergantian tahun. Namun, ada beberapa negara tidak perayaan tahun baru tidak dirayakan secara besar-besaran atau tidak menjadi fokus utama dalam budaya atau tradisi mereka. Beberapa diantaranya:
1. Arab Saudi
Arab Saudi, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, lebih mengutamakan perayaan tahun baru Hijriyah (kalender Islam) daripada tahun baru Masehi. Meskipun sebagian besar warga Arab Saudi menyambut tahun baru Masehi, perayaannya tidak sebesar atau sepopuler dengan perayaan Hijriyah yang lebih didominasi oleh aspek budaya dan keagamaan.
2. Korea Utara
sumber : CNN
Di Korea Utara, meskipun tanggal Masehi digunakan secara resmi, perayaan tahun baru tidak menjadi fokus utama dalam budaya mereka. Negara ini lebih mengutamakan peringatan-peringatan politik dan acara-acara yang mendukung rezim ketimbang perayaan pergantian tahun.
BACA JUGA : Mengenal Lebih Dekat Tentang Sikap IDGAF
3. Afghanistan
Di beberapa daerah Afghanistan, perayaan tahun baru Masehi tidak dirayakan secara besar-besaran karena adanya preferensi pada perayaan berdasarkan kalender Hijriyah. Sebagian besar penduduk Afghanistan, terutama di daerah pedesaan, lebih cenderung merayakan perayaan Hijriyah atau peristiwa-peristiwa lokal yang memiliki makna budaya atau agama yang lebih kuat.
4. Iran
sumber : Travel Kompas
Iran adalah negara yang menggunakan kalender Hijriyah sebagai kalender resmi dan memiliki budaya yang sangat dipengaruhi oleh aspek keagamaan. Oleh karena itu, perayaan tahun baru Masehi tidak menjadi peristiwa yang signifikan dalam kalender perayaan mereka.
Beberapa negara memiliki preferensi atau tradisi yang tidak mengutamakan perayaan tahun baru Masehi secara besar-besaran. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk dominasi kalender atau perayaan berdasarkan aspek agama, budaya, atau kebijakan pemerintah. Meskipun perayaan tahun baru Masehi tidak dirayakan secara meriah di negara-negara ini, masyarakat setempat mungkin masih merayakannya dalam skala yang lebih kecil atau dalam lingkup keluarga dan pribadi.
BACA JUGA : 10 Cara Mudah Mencapai Resolusi Tahun Baru Anda